Armansyah Stp. 2.1. Perkerasan Jalan Perkerasan jalan adalah bagian dari jalur lalu lintas, yang bila kita perhatikan secara struktural pada penampang melintang jalan, merupakan penampang struktur dalam kedudukan yang paling sentral dalam suatu badan jalan. Lalu lintas langsung terkonsentrasi pada bagian ini, dan boleh dikatakan merupakan urat ...
Konstruksi perkerasan jalan adalah suatu lapisan agregat yang dipadatkan dengan atau tanpa lapisan pengikat diatas lapisan tanah pada suatu jalur jalan. Apabila konstruksi perkerasan direncanakan menggunakan lapisan pengikat, maka lapisan pengikat yang umum digunakan adalah lapisan aspal atau semen. Dalam
Perlu dilakuan kajian yang lebih intensif dalam penerapannya dan harus juga memperhitungkan secara ekonomis, sesuai dengan kondisi setempat, tingkat keperluan, kemampuan pelaksanaan dan syarat teknis lainnya, sehingga konstruksi jalan yang direncanakan itu adalah yang optimal. A. Komponen Perkerasan Lentur (Flexible …
lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat, dicampur dan dihampar dalam keadaan panas serta dipadatkan pada suhu tertentu (Sukirman, S.,1992). Ciri lainnya adalah memiliki sedikit rongga dalam struktur agregatnya, saling mengunci satu dengan yang lainnya, oleh
Ini berarti aspal yang diuji tidak memenuhi persyaratan di mana nilai kelarutan minimal 99%. Aspal tersebut tidak diperbolehkan untuk dipakai karena mengandung bahan lain >1%, bak berupa debu atau kotoran yang dapat mengganggu ikatan antara aspal dan agregat, menurunkan nilai daktilitas, dan plastisitas.
Perkerasan jalan adalah campuran antara agregat dan bahan ikat yangdigunakan untuk melayani beban lalu lintas. Agregat yang biaa dipakai dalamperkerasan jalan adalah batu pecah, batu belah, batu kali dan hasil sampingpeleburan baja. ... Dalam konstruksi perkerasan kaku, plat beton sering disebut sebagai lapis pondasi karena dimungkinkan ...
cukup dalam campuran untuk membentuk selimut yang mengikat butiran agregat. 2.6. Persyaratan Aspal Beton Bina Marga Aspal Beton yang digunakan di Indonesia, persyaratannya ditentukan oleh Bina Marga. Lapis Aspal Beton (LASTON) adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat …
2.1 Perkerasan Jalan Raya Perkerasan jalan merupakan bagian dari jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu yang memiliki ketebalan, kekuatan, kekakuan serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu-lintas diatasnya ke tanah dasar. Perkerasan jalan menggunakan campuran agregat dan bahan ikat. Agregat
struktur jalan sangat dipengaruhi oleh faktor mutu agregat yang digunakan. Agar konstruksi jalan dapat melayani arus lalu-lintas sesuai dengan umur rencana, maka perlu perencanaan perkerasan yang baik. Dari hasil pengamatan di lapangan banyak kontruksi jalan mengalami kerusakan padahal masih dalam batas waktu umur rencana.
Lapis Aspal Beton ( Laston ) adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan raya, yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus (Well Graded), dicampur, dihampar, dan dipadatkan secara panas dalam suhu tertentu. Jenis agregat yang digunakan terdiri dari agregat kasar,
Direktorat Jenderal Bina Marga. Gd. Binamarga Lt. 3, Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru. Jakarta Selatan 12110. Direktorat Jenderal Bina Marga mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan jalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2.1. Perkerasan Jalan Raya Perkerasan jalan raya adalah bagian jalan raya yang diperkeras dengan lapis konstruksi tertentu, yang memiliki ketebalan, kekuatan, dan kekakuan, serta kestabilan tertentu agar mampu menyalurkan beban lalu lintas diatasnya ke tanah dasar secara aman (Materi Kuliah PPJ Teknik Sipil UNDIP). Perkerasan jalan
Konstruksi jalan raya di Indonesia sebagian besar menggunakan tipe perkerasan lentur (Fleksible Pavement). Aspal adalah salah satu material yang digunakan dalam konstruksi ... Rongga dalam Agregat (VMA) (%) Min. 15 14 13 Rongga Terisi Aspal (%) Min. 65 65 65 Stabilitas Marshall (kg) Min. 800 1800 Pelelehan (mm) Min. 2 3 Maks. 4 6 Tabel 2.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: a. Bagaimana menganalisis perbandingan efisiensi biaya konstruksi jalan aspal beton dengan rigid beton? b. Bagaimana perbandingan metode pelaksanaan konstruksi jalan aspal beton dengan rigid beton? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai …
agregat kasar dan agregat kasar dan agregat yanga butirannya lebih kecil disebut agregat halus. karakteristik agregat yang mempengaruhi mutu dan sifat-sifat beton adalah sebagai berikut : a. Bentuk butiran dan tekstur permukaan agregat. b. Distribusi pembagian ukuran agregat (Gradasi). c. Ketahanan terhadap kehausan (abrasi). d.
Teknik Pelaksanaan Pembangunan Jalan Dari Awal Hingga Akhir. Tahukah Anda bahwa jalan-jalan raya yang setiap hari kita lalui ternyata dibangun dengan proses yang cukup panjang? Seperti pembangunan konstruksi umum lainnya, pembangunan jalan tentu membutuhkan perencanaan yang benar-benar matang. Setelah perencanaan dibuat dan …
3.2.1. Agregat Agregat adalah batu pecah, kerikil, pasir atau komposisi mineral lainnya, baik berupa hasil alam, hasil pengolahan (Penyaringan, pemecahan) yang digunakan sebagai bahan penyusun utama perkerasan jalan. Pemilihan jenis agregat yang sesuai untuk digunakan pada konstruksi perkerasan dipengaruhi beberapa faktor (Kerbs and …
Lapisan aspal beton adalah suatu lapisan pada konstruksi jalan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat, dicampur dan dihampar dalam keadaan panas serta dipadatkan pada suhu tertentu (Sukirman, S.,1992). Ciri lainnya adalah memiliki sedikit rongga dalam struktur agregatnya, saling
Perencanaan Teknik Jalan Raya" pada halaman 208 dan 209 menguraikan: Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun di atas lapisan tanah dasar (subgrad e) yang berfungsi untuk menopang beban lalu-lintas. Jenis konstruksi perkerasan jalan pada umumnya ada dua jenis, yaitu: 1. Perkerasan lentur (f lexible pavement) dan 2.
Konstruksi Jalan Raya . Dalam Undang-Undang Jalan Raya No. 13/1980 disebutkan bahwa jalan merupakan suatu prasarana perhubungan darat dalam bentuk apapun meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang ... agregat, aspal merupakan material pembentuk campuran perkerasan jalan (Sukirman, 2007).
Agregat sangat berperan penting dalam pembentukan lapisan perkerasan, dimana kualitas perkerasan jalan ditentukan sebagian besar oleh agregat. Ukuran butir agregat dapat diperoleh melalui pemeriksaan analisa saringan. Gradasi agregat dinyatakan dalam persentase lolos atau tertahan, yang dihitung berdasarkan berat agregat. Penentuan
para teknisi yang bekerja di bidang konstruksi jalan dapat membuat jalan yang kuat dan berumur panjang. Sebagaimana ilmu pengetahuan yang lain, ilmu tentang konstruksi jalan raya, khususnya tentang aspal dan campuran aspal panas sebagai bahan lapis permukaan perkerasan jalan lentur terus berkembang. Sejak tahun 1995, sebagai hasil penelitian
hak cipta © 2022.Aava Seluruh hak cipta.peta situs